Selasa, 30 April 2013

Hati-hati Dalam berbicara

"LIDAH TIDAK BERTULANG"


Dalam kehidupan tak jarang kita berbicara sesuka hati. Dan amat sering perkataan kita keluar secara tidak bertanggung jawab. Bahkan tak sedikit orang yang terluka dengan perkataan kita bahkan tak sedikit orang yang menjadi korban oleh kata-kata kita.
            Diceritakan bahwa pada suatu hari seorang bapak dengan bangga menceritakan kepada temannya tentang kecintaannya kepada Tuhan. Dalam perbincangan itu terjadi tanya jawab seperti berikut ini:

“bagaimana kalau Bapak mempunyai sepulu ekor ayam?” tanya temannya. “Oh, tentu saja saya akan memberikan seekor kepada Tuhan.” Jawabnya dengan bangga.
“bagaimana kalau Bapak memiliki sepuluh ekor kuda?”tanya temannya dengan serius. “tentu saya akan memberikan yang terbaik kepada Tuhan.”jawab bapak itu dengan enteng.
“Nah, bagaimana kalau Bapak mempunyai sepuluh ekor sapi?” desak temannya dengan gencar.
Bapak itu terdiam sejenak dan berkata, “Ah, kamu curang. Kamu tahu saya mempunyai sepuluh ekor sapi karena itu kamu bertanya demikian.”

Saudara, bapak itu memang memiliki sepuluh ekor sapi tetapi ia tidak mau memberikan seekor kepada Tuhan. Bapak itu hanya mau member kepada Tuhan apa yang tidak dimilikinya. Yang ia miliki tidak mau ia berikan kepada Tuhan. Mungkin kita mencela perbuatan bapak itu, tetapi tahukanh kita bahwa tak jarang kita berbuat seperti bapak itu? Karena itu jagalah lidah kita agar tidak menjadi pintu menuju neraka.
            Benar kata Tuhan Yesus, “…benarlah nubuatan Yesaya tentang kamu, hai orang orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari padaKu. (Markus  7 : 6)
            Bagaimana dengan kita? Apakah kepada Tuhan kita berbuat lain dimulut dan lain di hati?
Ingat, lidah memang tidak bertulang tetapi kata kata dan sikap hati kita akan diadili Tuhan secara adil dan benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar